Jumat, 08 April 2011

TSUNAMI DI JEPANG (B.Indonesia)

Tsunami di Jepang terjadi Jumat (11/3/11) siang. Tsunami ini terjadi karena Gempa dasyat berkekuatan 8,9 menghantam timur laut Jepang yang datang diperkirakan pukul 14.46 waktu setempat diikuti oleh gempa susulan di antaranya berkekuatan 7,4 skala Richter sehingga memicu peringatan tsunami setinggi 10 meter.

Gempa terjadi di sebelah barat Samudera Pasifik, 130 kilometeer (81 mi) di timur Sendai, Honshu, Jepang. Episenternya terletak 373 kilometeer (232 mi) dari Tokyo, menurut United States Geological Survey (USGS). Beberapa gempa susulan dilaporkan setelah gempa awal sebesar M8,9 pukul 14:46 waktu setempat. Gempa susulan sebesar 7,0 terjadi pukul 15:06 waktu setempat, M7,4 pukul 15:15 waktu setempat dan M7,2 pukul 15:26 waktu setempat.Lebih dari seratus gempa susulan berkekuatan 4,5 atau lebih besar terjadi sejak gempa pertama.

Jepang mendadak lumpuh total. Tsunami di Jepang ini menyebabkan banyak korban serta kebakaran. Gambar-gambar televisi menunjukkan terjangan air bah yang membawa puing-puing bangunan. Televisi NHK memperlihatkan kobaran api dan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di Odaiba, daerah pinggiran Tokyo, dan kereta api cepat di utara negara itu dihentikan.

Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Tayangan televisi menunjukkan perahu, mobil dan truk mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya yang tidak diketahui, tampak telah runtuh ke dalam air. Kantor berita Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota Sendai di timur laut. Ratusan pekerja kantor dan pengunjung toko tumpah ke jalan Hitotsugi, di pusat perbelanjaan di Akasaka di pusat kota Tokyo.

Gelombang tinggi ini juga menghantam areal pertanian dan menyapu bersih pesesir laut Jepang. Meski gempa terjadi satu setengah jam yang lalu, hingga saat ini tsunami dilaporkan masih terus terjadi. Jaringan listrik di sebagian besar wilayah ini padam.

Pemerintah membentuk tim tanggap gempa bumi setelah gempa melanda 373 kilometer timur laut kota Tokyo. Perdana Menteri Naoto Kan kembali ke kantornya dari parlemen melakukan rapat dengan tim yang telah dibentuk. Asap dapat dilihat naik dari bangunan di Tokyo pusat.

Di kota Iwaki, utara Tokyo, sebuah mobil terlihat hanyut setelah tsunami merambah daratan. Dikabarkan banyak korban yang cedera, namun belum ada laporan mengenai korban tewas. Gempa terdaftar di level 7 pada skala seismik Jepang yang merupakan tingkat tertinggi.

Tohoku Electric Power Co menghentikan operasi di pabrik tenaga nuklir Onagawa. Perusahaan tersebut juga menutup tujuh reaktor di Fukushima Daiichi dan Daini. Di berbagai lokasi sepanjang garis pantai Jepang, rekaman televisi memperlihatkan banjir parah yang membawa mobil, kapal, serta pecahan bangunan. Sebuah kapal besar yang terbawa arus menghantam penahan air di Kota Kesennuma di Prefektur Miyagi.

Jumlah orang yang dipastikan tewas akibat gempa dan tsunami yang menghancurkan bagian timur laut Jepang bertambah menjadi 12.608 orang pada Kamis, 7 April 2011, dengan 15.073 lagi dicatat sebagai hilang, kata polisi.

Korban terbaru itu merevisi jumlah orang yang tewas dan hilang menjadi 27.681, (turun) setelah jumlah itu secara singkat mencapai 28.000 pekan lalu, jelas Badan Kepolisian Nasional.


Badan Meteorologi AS mengeluarkan peringatan tsunami bagi seluruh wilayah Jepang yang terletak di wilayah pantai Samudera Pasifik. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii mengatakan tsunami yang terjadi mempengaruhi wilayah Jepang, Rusia, dan wilayah utara Marianas. Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk wilayah Filipina, Indonesia, dan Hawaii.

Gempa itu telah menjadi bencana alam paling mematikan di Jepang sejak Gempa Great Kanto 1923, yang menewaskan lebih dari 142.000 orang. Hampir 160.000 orang masih berlindung di fasilitas-fasilitas darurat hampir empat pekan setelah kedua bencana (gempa dan tsunami) itu.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Sendai_2011
http://akudansekitar.blogspot.com/2011/03/foto-tsunami-di-jepang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar